Warisan merupakan barang berharga yang ditinggalkan oleh orang yang
meninggal dunia kepada orang-orang yang masih hidup. Saking berharganya
sampai sering terjadi pertumpahan darah di antara ahli waris
memperebutkan warisan tersebut. Namun ada warisan yang demikian berharga
tetapi jarang manusia memperebutkannya. Warisan tersebut adalah ilmu
agama, yang merupakan peninggalan para nabi kepada umatnya. Hanya
sedikit orang yang mau mengambil warisan tersebut, terlebih lagi di masa
kini. Merekalah para ulama, orang-orang yang memiliki sifat “tamak”
dalam mendapatkan warisan nabi. Tidakkah kita ingin meniru mereka?
Senin, 15 Juli 2013
Sabtu, 13 Juli 2013
Pengobatan Penyakit Batin Dalam Pandangan Al-Quran
Tak syak bahwa manusia akan mencapai
kesempurnaan dengan pertumbuhan pemikiran dan akalnya. Namun kesehatan
jasmani dan ruhani manusia sangat berperan penting dalam kemajuan
manusia. Menurut Rasulullah Saw, kesehatan merupakan nikmat yang mampu
memanifestasikan pengertian kebaikan hakiki dalam kehidupan manusia. Di
balik kesehatan inilah manusia melakukan aktifitasnya memenuhi kebutuhan
spiritual, jasmani dan ruhaninya. Dari sinilah kesehatan menjadi
parameter pembangunan dan kemajuan. Selain itu, manusia merupakan
entitas yang tidak memiliki batasan yang jelas antara dimensi jasmani
dan ruhaninya, bahkan senantiasa ada hubungan saling mempengaruhi antara
ruh dan badan.
Sorogan dan Bandungan: Pendidikan Pesantren
Oleh: Dadan Rusmana
Pada kebanyakan pesantren salafi (tradisional), metode klasik
kegiatan belajar mengajarnya terdiri dari dua bentuk, yakni 1) Sorogan, dan 2) Bandungan (Sunda; di Jawa dikenal dengan istilah bandongan atau wetonan). Sistem
sorogan disebut pula dengan sistem individual (individual learning). Sedangkan, sistem bandungan
(bandongan atau wetonan) disebut pula dengan sistem kolektif (collectival Learning atau together learning).
Pesantren dan Kitab Kuning
Oleh: Dr. KH. Affandi Mochtar, MA
Pada umumnya, pesantren dipandang
sebagai sebuah subkultur yang mengembangkan pola kehidupan yang unik
menurut ‘kaca mata’ umum, modern. Di samping faktor kepemimpinan Kyai,
Kitab Kuning adalah faktor penting yang menjadi karakteristik sub kultur
tersebut. Selain sebagai pedoman tata cara keberagamaan.
Kitab Kuning difungsikan juga oleh
kalangan pesantren sebagai referensi nilai universal dalam mensikapi
segala tantangan kehidupan. Ketika Kitab Kuning digunakan secara
permanen, dari generasi ke generasi, sebagai sumber bacaan utama bagi
masyarakat pesantren yang cukup luas, maka sebuah proses pembentukan dan
pemeliharaan tradisi yang unik itu tengah berlangsung.
Langganan:
Postingan (Atom)