Selasa, 06 Agustus 2013

Dialog Jibril dan Khutbah ‘Id Nabi Muhammad


Bersumber dari sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, suatu ketika Nabi Muhammad SAW hendak menaiki mimbar untuk memberi khutbah Idul Fitri.Mimbar tersebut memiliki 3 tangga. Tiap kali kaki Kanjeng Nabi menaiki anak tangga, beliau mengucap kata Amin. Hingga tiga kali mengucap Amin, karena anak tangga tersebut berjumlah tiga.

Senin, 15 Juli 2013

Ulama Warisan Para Nabi

Warisan merupakan barang berharga yang ditinggalkan oleh orang yang meninggal dunia kepada orang-orang yang masih hidup. Saking berharganya sampai sering terjadi pertumpahan darah di antara ahli waris memperebutkan warisan tersebut. Namun ada warisan yang demikian berharga tetapi jarang manusia memperebutkannya. Warisan tersebut adalah ilmu agama, yang merupakan peninggalan para nabi kepada umatnya. Hanya sedikit orang yang mau mengambil warisan tersebut, terlebih lagi di masa kini. Merekalah para ulama, orang-orang yang memiliki sifat “tamak” dalam mendapatkan warisan nabi. Tidakkah kita ingin meniru mereka?

Sabtu, 13 Juli 2013

Pengobatan Penyakit Batin Dalam Pandangan Al-Quran

Tak syak bahwa manusia akan mencapai kesempurnaan dengan pertumbuhan pemikiran dan akalnya. Namun kesehatan jasmani dan ruhani manusia sangat berperan penting dalam kemajuan manusia. Menurut Rasulullah Saw, kesehatan merupakan nikmat yang mampu memanifestasikan pengertian kebaikan hakiki dalam kehidupan manusia. Di balik kesehatan inilah manusia melakukan aktifitasnya memenuhi kebutuhan spiritual, jasmani dan ruhaninya. Dari sinilah kesehatan menjadi parameter pembangunan dan kemajuan. Selain itu, manusia merupakan entitas yang tidak memiliki batasan yang jelas antara dimensi jasmani dan ruhaninya, bahkan senantiasa ada hubungan saling mempengaruhi antara ruh dan badan.

Sorogan dan Bandungan: Pendidikan Pesantren

Oleh: Dadan Rusmana
Pada  kebanyakan pesantren salafi (tradisional), metode klasik kegiatan belajar mengajarnya terdiri dari dua bentuk, yakni 1) Sorogan, dan 2) Bandungan (Sunda; di Jawa dikenal dengan istilah bandongan atau wetonan). Sistem sorogan disebut pula dengan sistem individual (individual learning). Sedangkan, sistem bandungan (bandongan atau wetonan) disebut pula dengan sistem kolektif (collectival Learning atau together learning). 

Pesantren dan Kitab Kuning

Oleh: Dr. KH. Affandi Mochtar, MA
Pada umumnya, pesantren dipandang sebagai sebuah subkultur yang mengembangkan pola kehidupan yang unik menurut ‘kaca mata’ umum, modern. Di samping faktor kepemimpinan Kyai, Kitab Kuning adalah faktor penting yang menjadi karakteristik sub kultur tersebut. Selain sebagai pedoman tata cara keberagamaan.
Kitab Kuning difungsikan juga oleh kalangan pesantren sebagai referensi nilai universal dalam mensikapi segala tantangan kehidupan. Ketika Kitab Kuning digunakan secara permanen, dari generasi ke generasi, sebagai sumber bacaan utama bagi masyarakat pesantren yang cukup luas, maka sebuah proses pembentukan dan pemeliharaan tradisi yang unik itu tengah berlangsung.